logo Kompas.id
Politik & HukumMenakar Efektivitas Pembatasan...
Iklan

Menakar Efektivitas Pembatasan Sosial

Penerapan pembatasan sosial berskala besar secara bertahap sejak 10 April lalu di sejumlah daerah dinilai efektif menghambat laju penularan Covid-19. Hal ini diungkapkan 57 persen pembaca ”Kompas” lewat survei.

Oleh
Dedy Afrianto/Litbang Kompas
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xbNAWCSSuRw3HVHO_U5cFViRnRM=/1024x587/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F6cba5595-af38-498a-a9e5-18b63736609d_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pembeli yang akan berbelanja antre di depan salah satu toko di Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Sabtu (2/5/2020). Pemerintah Kota Tangerang memperpanjang penerapan PSBB selama 14 hari pada 2-15 Mei 2020. Perpanjangan PSBB tersebut untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 mulai melambat seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah. Meski begitu, upaya preventif memutus rantai penularan masih harus dilakukan secara ketat.

Penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB yang dilakukan bertahap sejak 10 April lalu di sejumlah daerah dinilai efektif oleh publik untuk menghambat laju penularan Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh 57 persen responden dalam jajak pendapat Litbang Kompas pada 22-24 April 2020.

Editor:
suhartono
Bagikan