Dua Staf Khusus Milenial Mundur, Pengamat Tekankan Penguatan ”Code of Conduct”
Dua dari tujuh Staf Khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial mengundurkan diri setelah melalui polemik akibat isu konflik kepentingan terkait program penanggulangan Covid-19. Diperlukan penguatan "code of conduct".
JAKARTA, KOMPAS — Sudah dua anggota Staf Khusus Presiden dari generasi milenial, yakni Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Devara, mengundurkan diri setelah mendapat kritik dari publik terkait isu konflik kepentingan. Ke depan, pembenahan peran dan tugas Staf Khusus Presiden perlu dilakukan untuk mengoptimalkan manfaatnya dalam membantu pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Menyusul pengunduran diri Adamas Belva Devara Rabu (21/4/2020), Andi Taufan Garuda Putra juga menyampaikan hal serupa, Jumat (24/4). Dalam surat terbukanya, Andi Taufan mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri pada 17 April 2020. Hal ini juga disetujui Presiden Joko Widodo.