Pola Komunikasi Kemenag Dianggap Belum Ampuh Tangkal Hoaks
Kementerian Agama diminta lebih aktif di media sosial, terutama menghalau ujaran kebencian dan hoaks untuk mengedukasi masyarakat. Kemenag juga didorong lebih berperan dalam mempromosikan pemahaman agama yang toleran.
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Menghadapi era media sosial dan banjir informasi, kementerian dan lembaga pemerintah diharapkan memiliki respons cepat untuk mengatasi ujaran kebencian maupun berita bohong. Di lingkup Kementerian Agama, pegiat media arus utama berharap ada konten narasi alternatif untuk menghalau ujaran kebencian dan hoaks.
Mahbib Khoiron, Redaktur Pelaksana NU Online, dalam acara ”Monitoring Isu Kemenag di Medsos dan Mitigasinya” di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (10/3/2020), mengatakan, di media sosial saat ini terjadi banjir informasi. Informasi yang berpotensi memecah belah masyarakat, seperti ujaran kebencian dan hoaks, cepat menjadi perbincangan dan viral, terutama berita-berita tentang intoleransi, persekusi kelompok minoritas, dan isu sektarian.