logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊMerawat Keberagaman Kunci...
Iklan

Merawat Keberagaman Kunci Kemajuan Peradaban Bangsa

Keragaman di Indonesia adalah berkah yang harus disyukuri. Hal ini seharusnya tidak hanya menjadi diskursus di tingkat akademis, tetapi juga diimplementasikan dalam kinerja teknokratis pemerintah.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3vFvDoN9GnhF5LplP216_JHuqk4=/1024x473/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fa3e41ea8-03b0-464a-bf93-f4dbf74f5bb8_jpg.jpg
KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Diskusi bedah buku berjudul "Membela yang Lemah, Demi Bangsa dan Ilmu" karya Prof Dr Al Makin di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (1/3/2020). Dalam bukunya itu, Al Makin menyoroti tentang keragaman, minoritas, khilafah, kapitalisme agama, dan mahzab Yogya.

JAKARTA, KOMPAS - Keragaman suku, agama, dan budaya di Indonesia diyakini akan mendorong kemajuan peradaban bangsa. Namun, praktiknya dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat justru kurang menghargai keberagaman. Oleh karena itu, diperlukan pembenahan struktural terutama dari sisi pendidikan supaya masyarakat tidak antiperbedaan.

Pandangan tersebut mengemuka dalam diskusi bedah buku "Membela yang Lemah, Demi Bangsa dan Ilmu" karya Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta Al Makin di Jakarta, Senin (1/3/2020). Al Makin, dalam buku tersebut menyoroti isu keragaman, minoritas, khilafah, kapitalisme agama, dan mahzab Yogya.

Editor:
Antony Lee
Bagikan