logo Kompas.id
Politik & HukumPraktik ”Doxing” untuk Bungkam...
Iklan

Praktik ”Doxing” untuk Bungkam Suara Kritis

Fenomena ”doxing” yang belakangan marak diduga jadi salah satu cara untuk membungkam suara kritis publik. Semua pihak berpotensi menjadi korban, tetapi kalangan aktivis dan jurnalis paling rentan mengalaminya.

Oleh
INGKI RINALDI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/235xJVtIvN-kpE0O-6LtwtJU1d8=/1024x940/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200210-Opini-6_web_87201618_1581345497.jpg

DEPOK, KOMPAS — Sejumlah aktivis kemanusiaan, politisi, dan kalangan jurnalis menjadi korban doxing, yaitu pembongkaran dan penyebaran data pribadi dengan narasi yang dikemas sedemikian rupa sehingga seolah-olah benar. Praktik tersebut diduga sebagai upaya untuk membungkam suara kritis.

Salah seorang aktivis kemanusiaan yang menjadi korban doxing, Rabu (12/2/2020), mengatakan, dirinya sempat panik tatkala mengetahui dirinya menjadi korban. Dua fotonya diedit sedemikian rupa dengan bagian tubuh yang dikaburkan dan mengesankan dalam keadaan tanpa busana.

Editor:
susanarita
Bagikan