logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊKetimpangan Relasi Kuasa Picu ...
Iklan

Ketimpangan Relasi Kuasa Picu Intoleransi

Intoleransi di sejumlah daerah di Indonesia merepresentasikan relasi kuasa tidak seimbang berbasis sentimen agama. Perspektif mayoritarianisme harus dihindari karena bisa membuat

Oleh
Rini Kustiasih dan Agnes Theodora
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HiW5z3Rm3v11eg2w4mRzlcYujZA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F0baebbd5-d8b9-41ac-b9b5-3a6cc37b2501_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Graphic recorder Agah Nugraha mevisualisasikan bahasan narasumber dalam acara Creator Muda Summit 2020 di Art: 1 New Museum, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020). Acara ini merupakan puncak kegiatan pelatihan bagi pelajar dalam rangka peningkatan kapasitas literasi media guna melawan informasi negatif, ujaran kebencian, dan provokasi dengan tajuk jurnalisme kebhinekaan untuk pelajar SMA dan sederajat. Kegiatan ini sebelumnya telah dilakukan di 10 kota dari bulan Maret hingga Oktober 2019.

JAKARTA, KOMPAS - Fenomena perusakan tempat ibadah dan ancaman terhadap kebebasan beribadah dan berkeyakinan di Tanah Air beberapa tahun terakhir merepresentasikan ketimpangan relasi kuasa yang didasari sentimen agama.

Kondisi ini diperberat aturan yang berpotensi memperuncing ketimpangan karena ukuran yang dipakai bukan penghargaan dan jaminan atas hak beribadah dan berkeyakinan. Dalam kondisi ketimpangan relasi kuasa itu, umat beragama apa pun rentan jadi korban.

Editor:
Antony Lee
Bagikan