logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊBerani Menghadapi Perubahan,...
Iklan

Berani Menghadapi Perubahan, Merebut Peluang di Era 4.0

Supaya Indonesia mampu mengambil manfaat dari perubahan era 4.0, perlu dibangun ekosistem yang memungkinkan tumbuhnya sosok-sosok inovatif, kreatif, dan mau beradaptasi dengan perubahan.

Oleh
M Ikhsan Mahar dan Ingki Rinaldi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sJvBE9ZWuju5N3DOe2nO473G-R4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190211_PUPR-EXPO_D_web_1549877690.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Sistem informasi bendungan dan waduk diperlihatkan dalam PUPR 4.0 Expo di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, di Jakarta, Senin (11/2/2019). Pameran yang berlangsung hingga 15 Maret 2019 ini melibatkan semua unit organisasi di Kementerian PUPR untuk menunjukkan produk dan inovasi layanan berbasis internet, baik internal maupun eksternal. Pemanfaatan teknologi informasi dilakukan sejalan dengan Revolusi Industri 4.0 guna mencapai efisiensi dan kualitas produk yang lebih baik.

JAKARTA, KOMPAS - Orang-orang Indonesia yang berani menantang risiko menghadapi perubahan guna meraih kesempatan di era transisi Revolusi Industri 4.0 sudah bermunculan dalam ruang dan skala berbeda. Supaya Indonesia mampu mengambil manfaat dari perubahan era 4.0, perlu dibangun ekosistem yang memungkinkan tumbuhnya sosok-sosok inovatif, kreatif, dan mau beradaptasi dengan perubahan.

Di Austria, Yusak Susilo (43) berjibaku dengan penelitian digitalisasi dan otomasi sistem transportasi. Di Bandung, Hokky Situngkir (41) membangun Bandung Fei Institute (BFI), yang salah satunya menghasilkan fisika batik. Sementara Wafa Taftazani (28) ikut merintis peer to peer lending Modal Rakyat Indonesia menjangkau UMKM di penjuru Indonesia.

Editor:
Antony Lee
Bagikan