logo Kompas.id
PemiluMengejar Pemilih di Luar Basis...
Iklan

Mengejar Pemilih di Luar Basis Tradisional Parpol

Parpol Islam ramai-ramai bergerak ke tengah, mengejar suara di luar basis tradisional. Apalagi ceruk pemilih Islam disasar parpol nasionalis. Bagaimana kiat ”rebranding” parpol Islam, tetapi basis tradisional tak hilang?

Oleh
IQBAL BASYARI
· 1 menit baca
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri (tengah) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (sebelah kanan Salim) dan para pengurus pusat PKS Periode 2020-2025 menyapa peserta Munas V PKS di Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/11/2020).
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri (tengah) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (sebelah kanan Salim) dan para pengurus pusat PKS Periode 2020-2025 menyapa peserta Munas V PKS di Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/11/2020).

Musyawarah Nasional V Partai Keadilan Sejahtera atau PKS di Bandung, 29 November 2020, terasa begitu istimewa. Selain mengumumkan kepengurusan PKS periode 2020-2025, Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga memperkenalkan logo, himne, dan mars partai yang sudah bertahan sejak 2003. PKS yang identik dengan warna hitam kini tampil lebih segar dengan dominasi warna oranye.

Perubahan logo, himne, dan mars PKS dilakukan karena adanya kebutuhan partai lima tahun ke depan. Perubahan itu juga mempertimbangkan bonus demografi dan tingginya jumlah pemilih milenial pada Pemilu 2024. ”Esensi perubahan ini ialah agar PKS tampil lebih segar, lebih dekat, dan terbuka untuk semua kalangan,” ujar Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi kala itu.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan