logo Kompas.id
β€Ί
Paparan Topikβ€ΊKomoditas Cabai: Sejarah,...
Iklan

Komoditas Cabai: Sejarah, Manfaat, Produksi, Distribusi dan Perkembangan Harga

Hampir setiap menjelang Hari Lebaran harga cabai merah maupun cabai rawit melonjak karena tingginya permintaan komoditas tersebut. Meski hanya sebagai bumbu dapur, pedasnya harga cabai itu mampu memicu inflasi dan menggerus daya beli masyarkat.

Oleh
Dwi Erianto
Β· 1 menit baca
Pedagang sayur menunggu pembeli di pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/3/2022). Harga cabai rawit merah mengalami kenaikkan cukup signifikan yaitu Rp 80.000 dari sebelumnya 35.000 per kilogram sejak sepekan terakhir.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pedagang sayur menunggu pembeli di pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/3/2022). Harga cabai rawit merah mengalami kenaikkan cukup signifikan yaitu Rp 80.000 dari sebelumnya 35.000 per kilogram sejak sepekan terakhir.

Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan khas Nusantara. Meski bukan kebutuhan pokok, komoditas ini hampir pasti dibutuhkan bagi masakan khas tiap daerah di Indonesia. Menjelang perayaan hari besar seperti Lebaran dan Tahun Baru, permintaan komoditas cabai biasanya meningkat dan berdampak pada kenaikan harga.

Alhasil, cabai menjadi salah satu komoditas yang masuk dalam kelompok pembentuk inflasi. Kenaikan harga komoditas ini berdampak pada inflasi sehingga bisa menurunkan daya beli masyarakat dan berpotensi menahan laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Editor:
Topan Yuniarto
Bagikan