logo Kompas.id
β€Ί
Paparan Topikβ€ΊOsteoporosis dan Langkah...
Iklan

Osteoporosis dan Langkah Menjaga Kesehatan Tulang

Osteoporosis merupakan penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh menurunnya kekuatan tulang atau perubahan bentuk mikro jaringan, sehingga tulang mudah patah. Pada 1990, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan angka fraktur akibat osteoporosis mencapai 1,7 juta orang. Diperkirakan akan terus bertambah hingga 6,3 juta orang pada 2050.

Oleh
Krishna Panolih
Β· 1 menit baca

Banyak orang yang tidak sadar mengidap penyakit osteoporosis. Apalagi dengan kondisi pandemi, gangguan ini makin sering tersamar. Kita mungkin sering tak sadar, bahwa tulang dalam tubuh rutin patah dan tumbuh kembali.

Tulang umumnya tumbuh cepat di usia 16-18 tahun, lalu melambat dan berhenti pada puncaknya. Untuk orang Indonesia, usia puncak itu sekitar 20-39 tahun. Massa tulang pun kemudian turun perlahan dengan bertambahnya usia, dan lebih cepat bagi yang mengalami menopause. Makin tinggi puncak massa tulang, makin kecil risiko terkena osteoporosis.

Pelan dan tidak menimbulkan gejala namun terjadi secara progresif selama bertahun-tahun. Pada tahap lanjut osteoporosis menyebabkan patah tulang (fraktur patologis), punggung yang semakin membungkuk (kifosis), hilang atau menyusutnya tinggi badan, atau nyeri punggung. Berkurangnya kepadatan tulang atau densitas massa tulang (DMT) akan menimbulkan rusaknya struktur tulang belakang dan kelainan bentuk tulang yang menyebabkan nyeri menahun.

Editor:
Topan Yuniarto
Bagikan