logo Kompas.id
β€Ί
Paparan Topikβ€ΊHari Jantung Sedunia:...
Iklan

Hari Jantung Sedunia: Pentingnya Pencegahan Penyakit Jantung

Pada 29 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Peringatan ini menjadi momentum yang tepat tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung.

Oleh
Krishna Panolih
Β· 1 menit baca
Tenaga kesehatan mempersiapkan pemeriksaan radiologi dengan sinar-X dalam Kateterisasi Jantung dan Angiografi (Cath lab) layanan jantung, vascular dan otak terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Layanan pusat jantung, vascular dan otak terpadu yang pertama berdiri tahun 2017 di rumah sakit tersebut telah melayani lebih dari 2500 pasien. Cath lab yang menggunakan sinar-X akan menampilkan gambaran pembuluh darah secara detail di berbagai organ tubuh, misalnya jantung.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Tenaga kesehatan mempersiapkan pemeriksaan radiologi dengan sinar-X dalam Kateterisasi Jantung dan Angiografi (Cath lab) layanan jantung, vascular dan otak terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Layanan pusat jantung, vascular dan otak terpadu yang pertama berdiri tahun 2017 di rumah sakit tersebut telah melayani lebih dari 2500 pasien. Cath lab yang menggunakan sinar-X akan menampilkan gambaran pembuluh darah secara detail di berbagai organ tubuh, misalnya jantung.

Penyakit jantung, yang sering disebut kardiovaskular (cardiovascular diseases, CVDs), merupakan penyebab utama kematian di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan, rata-rata 17 juta penduduk meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya, atau sekitar 31 persen dari total angka kematian dunia. Angka kematian akibat penyakit jantung atau kardiovaskular diperkirakan akan melonjak hingga sekitar 23 juta kematian pada tahun 2030.

Hingga tahun 2019, China merupakan negara dengan prevalensi tertinggi. Selanjutnya adalah India, Rusia, Amerika Serikat, dan Indonesia. Sebaliknya, Peru, Perancis, dan Jepang mencatat angka kematian yang rendah.

Editor:
Topan Yuniarto
Bagikan