logo Kompas.id
β€Ί
Paparan Topikβ€ΊSejarah Hari Pers Sedunia
Iklan

Sejarah Hari Pers Sedunia

Kebebasan pers merupakan bagian dari kebebasan menyatakan pendapat sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Namun, tragedi yang menimpa pekerja pers tetap saja terjadi hingga saat ini.

Oleh
Krishna Panolih
Β· 1 menit baca
Puluhan wartawan di Kota Medan, Sumatera Utara, berunjuk rasa memperingati Hari Pers Internasional, Rabu (3/5/2006). Dalam aksi itu mereka antara lain menuntut dihentikannya kekerasan terhadap dunia pers dan jaminan keamanan terhadap wartawan dalam melakukan pekerjaannya.
KOMPAS

Puluhan wartawan di Kota Medan, Sumatera Utara, berunjuk rasa memperingati Hari Pers Internasional, Rabu (3/5/2006). Dalam aksi itu mereka antara lain menuntut dihentikannya kekerasan terhadap dunia pers dan jaminan keamanan terhadap wartawan dalam melakukan pekerjaannya.

Hari Pers Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei masih mencatat beragam kasus kekerasan yang menimpa awak media, terutama jurnalis. Sejarah Hari Kebebasan Pers Dunia, atau World Press Freedom Day (WPFD), juga berawal dari situasi yang sulit di sejumlah negara di Afrika yang pernah mengalami politik apartheid.

Apartheid adalah kebijakan politik rasial yang pernah diberlakukan di Afrika Selatan sekitar akhir tahun 1940-an. Dalam kebijakan itu ada pemisahan hak dan kewajiban antara ras kulit putih dan kulit hitam yang disahkan melalui undang-undang.  Awal Mei 1994 kebijakan ini berakhir lewat pemilu yang dimenangkan Nelson Mandela sebagai presiden pertama Afrika Selatan.

Editor:
Topan Yuniarto
Bagikan