logo Kompas.id
β€Ί
Paparan Topikβ€ΊPenentuan Awal Ramadhan dan...
Iklan

Penentuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri: Antara Hisab dan Rukyat

Penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri di Indonesia dilakukan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan hasil hisab dan rukyat. Kriteria tunggal hilal sebagai penanda bulan hijriah menjadi salah satu hal yang perlu disepakati bersama.

Oleh
Kendar Umi Kulsum
Β· 1 menit baca
Badan Hisab Rukyat Kanwil Kementerian Agama DI Yogyakarta menggelar pengamatan hilal di Pusat Observasi Bulan Bukit Bela-belu, Desa Parangtritis, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta. Kamis (1/9/2016). Hilal tidak tampak dari lokasi pengamatan itu.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)

Badan Hisab Rukyat Kanwil Kementerian Agama DI Yogyakarta menggelar pengamatan hilal di Pusat Observasi Bulan Bukit Bela-belu, Desa Parangtritis, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta. Kamis (1/9/2016). Hilal tidak tampak dari lokasi pengamatan itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri dilaksanakan secara bersamaan. Perbedaan yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya disebabkan perbedaan cara perhitungan maupun kesepakatan memasuki bulan baru.

Pada tahun 2021, awal bulan Ramadhan 1442H ditetapkan jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021. Penetapan tersebut merupakan hasil kesepakatan Sidang Isbat Awal Ramadhan 1442 H di Kantor Kementerian Agama pada 12 April 2021. Kesepakatan penentuan awal Ramadhan diambil setelah para peserta sidang mendengarkan laporan dari  rukyat (pemantauan) hilal (Bulan sabit muda tipis) serta memperhatikan perhitungan hisab.

Editor:
robertus mahatma
Bagikan