Salah Kaprah Otonomi Kampus
Saat otonomi kampus dimaknai pelepasan tanggung jawab pemerintah dalam pembiayaan pendidikan tinggi, rakyat jadi korban.
Mengelola perguruan tinggi itu mahal. Biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sangat besar. Biaya tersebut, selain untuk membayar gaji karyawan dan terutama dosen yang berada di garis depan, untuk membiayai penyediaan sarana dan prasarana pendukung, seperti peralatan laboratorium dan untuk kegiatan riset.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo S Brodjonegoro, dalam wawancara di Kompas TV mengatakan bahwa sejatinya perguruan tinggi tidak boleh terjebak sekadar memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa, tetapi yang lebih penting sebagai pelopor dalam penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi.