Bahasa
Despot
Kotak kosong dalam pilkada mencerminkan gejala despotisme baru, yaitu pembunuhan secara perlahan-lahan demokrasi.

Awalnya, despot, dari bahasa Yunani despotēs, berarti ’tuan pemilik’.
Maraknya kotak kosong dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia, menurut Azwar Aswin, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional, mencerminkan gejala ”despotisme baru” dalam politik (Kompas, 17/7/2024).
Artinya, dalam kotak kosong itu ada unsur ”kekejaman”—seturut makna kata despotisme. Kotak kosong dalam pemilihan hanya menampilkan calon tunggal sehingga lambat laun justru membunuh demokrasi. Jadi, kekejaman kotak kosong rupanya terletak pada proses pembunuhan secara perlahan-lahan terhadap demokrasi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Despot".
Baca Epaper Kompas