logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKorupsi dan Politisasi...
Iklan

Korupsi dan Politisasi Birokrasi dalam Pilkada

Operasi tangkap tangan terhadap Rohidin Mersyah semakin menunjukkan pengaruh politisasi dalam birokrasi yang destruktif.

Oleh
ALIMANSYAH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ILaxytxoJVJO3AuWlCkyzXc5sxw=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F10%2Fb4b932cb-94cd-412d-86d3-03697e1f5844_jpg.jpg
  • Mengapa ada kecenderungan oknum kepala daerah yang ingin terpilih lagi menjadikan birokrasi sebagai mesin jarahan politik-ekonomi?
  • Apa dampak dari pilkada yang berbiaya tinggi?
  • Mengapa birokrasi semakin terjerumus dalam personalitas politik?

Penangkapan terhadap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sekaligus calon gubernur petahana di Pilkada Provinsi Bengkulu, Sekda Isnan Fajri, dan ajudannya, Evriansyah, dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Sabtu (23/11/2024) mengungkap adanya politisasi birokrasi dalam pilkada. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, dari ponsel yang disita, terdapat bukti percakapan melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp terkait permintaan uang dari tim sukses terkait pilkada.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan