Indonesia Bakal Sulit Mengembangkan AI
Kita mewariskan kekacauan bagi generasi penerus karena, meski menguasai AI, hasil yang diberikan bisa berupa sampah.
Berbagai perusahaan berlomba-lomba mengembangkan kecerdasan buatan atau akal imitasi dengan berbagai cara. Amazon berinvestasi di usaha rintisan AI bernama Anthropic yang mengutamakan keselamatan penggunaan AI. Kelompok perusahaan lain, seperti Meta, Microsoft, dan Google, meningkatkan investasi hingga 62 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Bagaimana dengan Indonesia?
Beberapa waktu lalu, Goto dan Indosat meluncurkan Sahabat AI. Platform AI ini disebut platform berbasis sumber terbuka (open source) yang akan membangun model bahasa besar (large language model/LLM) yang memberdayakan masyarakat Indonesia dalam bahasa lokal. Dengan basis data yang mengandalkan data sumber terbuka, LLM mereka nantinya memiliki kemampuan dalam mengolah, memahami, dan menghasilkan teks secara natural. LLM menjadi dasar utama di balik AI generatif.