Surat Pembaca
Bijak Bertransaksi via QRIS
Era digital mengubah cara kita bertransaksi, tetapi kita tidak boleh terlena.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F10%2Ffc276de0-6c69-4062-b018-e7c995ab14de_jpg.jpg)
Iyut memanfaatkan kode respons cepat standar Indonesia atau QRIS untuk sistem pembayaran di lapak buahnya di kawasan Muncul, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (10/9/2023). Berdasarkan data Bank Indonesia, sampai dengan Juni 2023, jumlah merchant QRIS telah mencapai angka 26,7 juta dengan total jumlah pengguna QRIS 37 juta. Jumlah tersebut mencapai 82 persen dari total target pengguna 45 juta pada tahun 2023.
Di era sekarang, sistem transaksi keuangan dapat dilakukan dengan mudah. Tidak terkecuali sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang muncul pada 17 Agustus 2019. Hampir semua penyedia barang dan jasa telah menyediakan QRIS sebagai cara pembayaran. Masyarakat menilai QRIS lebih aman, cepat, dan nyaman. Selain itu, QRIS juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap uang tunai.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa transaksi QRIS mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam satu tahun terakhir, yaitu 226,54 persen, dengan 50,50 juta pengguna dan 32,71 juta merchant. BI juga menjelaskan akan terus memperkuat infrastruktur pembayaran digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Bijak Bertransaksi via QRIS".
Baca Epaper Kompas