Dilema Qatar dalam Misi Gencatan Senjata di Gaza
Kemenangan Donald Trump di pilpres AS memaksa Qatar mengalkulasi ulang misi diplomasinya dalam gencatan senjata di Gaza.
Kemenangan kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dalam pemilu presiden AS pada 5 November 2024 membuat masa depan gencatan senjata di Jalur Gaza menjadi tidak menentu. Dalam hal ini, Qatar yang selama ini bertindak sebagai salah satu mediator utama—bersama Mesir dan AS—dalam perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza antara Hamas dan Israel berada dalam posisi dilematis pula.
Posisi Qatar tampak sulit setelah kemenangan Trump dalam pilpres AS itu. Qatar sebenarnya lebih menghendaki kandidat Partai Demokrat Kamala Harris yang memenangi pilpres AS. Namun, Qatar kini terpaksa menerima fakta baru, yaitu kemenangan Trump.