Iklan
Feodalisme dalam Politik Indonesia
Mata rantai feodalisme mesti diputus. Publik hendaknya tidak memilih politikus yang andalkan relasi dan dukungan.
”Di zaman feodal, seorang yang mempunyai darah raja-raja, biarpun bodohnya seperti kerbau, ’boleh menaiki singgasana dengan pertolongan pendeta dan bangsawan’, menguasai nasib berjuta-juta manusia.”
Tan Malaka menulis kalimat di atas pada 1926 dalam buku Aksi Massa. Tan Malaka menulisnya sebagai sebuah fenomena yang mesti ditentang, nyatanya nyaris seabad kemudian berbagai bentuk feodalisme masih bisa dilihat jelas dalam politik.