JFW Ke-17: Asa Kreasi di Muka Deflasi
Talenta-talenta muda lokal yang menggelar karyanya di Jakarta Fashion Week pada minggu lalu terlihat makin realistis.
Mode bagi saya adalah perkawinan antara kreativitas dan konsumen. Kreativitas yang tidak disambut konsumen tak menjadi bisnis permanen. Pakaian memang kebutuhan primer, tetapi mode, desain dengan narasi dan identitas tersendiri, cenderung kebutuhan tersier bagi mayoritas populasi. Terutama saat ekonomi mengalami deflasi lima bulan terakhir. Bukan berarti bisnis mode lantas tak punya asa. Sebanyak 1 persen dari 280 juta populasi Indonesia adalah 2,8 juta jiwaโcukup besar untuk menciptakan antrean konser, gawai, gantungan boneka, dan permintaan terhadap mode kreasi lokal.
Talenta-talenta muda lokal yang menggelar karyanya pada Jakarta Fashion Week (JFW) minggu lalu terlihat makin realistis dalam membaca kebutuhan pasar yang bergeser setelah pandemi; lebih rileks, peduli keberlanjutan bumi, tetapi tetap menarik terekam kamera untuk media sosial.