Kolom Manajemen ISMS
Bom Waktu Sampah Perkotaan
Peran pro aktif pemda akan menjadi penentu penanganan sampah perkotaan ini. Sudah dibuktikan oleh Kabupaten Banyumas.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F01%2F02%2Fb208979a-b6d5-4b7b-ba7a-cc03f26dcc7f_jpg.jpg)
Warga melihat sampah yang tersangkut di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Berbagai jenis sampah, seperti plastik, ranting pohon, dan sampah rumah tangga, banyak terbawa arus Sungai Ciliwung.
Bulan yang lalu, satelit Copernicus Sentinel-5P menampilkan data menarik saat melakukan pencitraan di kawasan Indonesia. Satelit yang diluncurkan oleh the European Space Agency (ESA) di bulan Oktober 2017 itu mengidentifikasi tiga hotspot emisi metana di Jawa. Pertama, TPA Galuga di Bogor dengan angka 1200 kg/jam. Kedua, TPA Rawa Kucing di Tangerang dengan emisi metana 590 kg/jam, dan yang terakhir TPA Cilowong di Serang yang angkanya tidak terdeteksi, tetapi teridentifikasi menghasilkan emisi terbesar.
Metana adalah gas rumah kaca yang kuat dan merupakan penyumbang pemanasan iklim terbesar kedua setelah karbon dioksida. Satu ton metana, meskipun umurnya lebih pendek, yaitu sekitar 10 tahun di atmosfer, dapat menahan panas 30 kali lebih banyak dibandingkan dengan 1 ton karbon dioksida selama satu abad. Artinya, metana adalah faktor yang berperan besar dalam hal pemanasan bumi. Metana biasanya ditemukan di fasilitas industri, seperti operasi minyak dan gas, tambang batubara, atau tempat pembuangan sampah, fasilitas publik yang paling dekat dengan permukiman.