Demokrasi
Pemerintahan Baru dan Tesis Lee
Benarkah demokrasi tak kompatibel untuk pembangunan ekonomi di negara berkembang?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F10%2F24%2F71e5d345-17b7-4d0e-89a8-c7af5088e962_jpg.jpg)
Ilustrasi
Pernyataan dan langkah-langkah politik Prabowo Subianto tampaknya memberikan sinyal bahwa demokrasi di Indonesia akan semakin terpinggirkan. Salah satu indikasinya, pandangannya bahwa oposisi tak diperlukan dalam politik Indonesia.
Pada Kongres Ke-3 Partai Nasdem tahun 2024, Prabowo lebih menekankan pentingnya persatuan dan harmonisasi semua kekuatan politik di bawah pemerintah. Revisi UU Kementerian Negara pada 19 September 2024, dengan komposisi kabinet diserahkan sepenuhnya kepada presiden sesuai dengan kebutuhan, kian memperjelas langkah membentuk kabinet gemuk.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Pemerintahan Baru dan Tesis Lee".
Baca Epaper Kompas