logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊTransformasi Paradigma Dosen...
Iklan

Transformasi Paradigma Dosen di Tengah Pusaran Inflasi Nilai

Para dosen perlu mempurifikasi inflasi nilai. Pemerintah juga harus memperhatikan transformasi paradigma dosen.

Oleh
YOHANES SUDARMO DUA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nVKQNP8jJTwJH4qikODGlUeryCY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F10%2F17%2F2b7196d6-98b4-4215-8391-cc49a01d9b11_jpg.jpg

Di tengah optimisme dan kegembiraan terkait terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen (Kompas, 3/10/2024), saya teringat kegelisahan Anton Hendranata (Kompas, 21/8/2024) yang diamini Sholahuddin Al-Fatih (Kompas, 11/9/2024) perihal inflasi nilai/Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK mahasiswa di perguruan tinggi.

Hal yang paling saya ingat adalah salah satu dugaan Anton Hendranata soal penyebab fenomena tersebut: ”apakah para dosen di perguruan tinggi kita saat ini cenderung baik hati?”. Pertanyaan itu, menurut saya, perlu dikaji lebih mendalam agar tidak sekadar menjadi narasi kegelisahan tanpa jawaban.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan