Pemuda, Demokrasi Digital, dan Tantangan Partisipasi Politik
Demokrasi digital membuka ruang lebih luas bagi pemuda untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan.
Dalam sambutannya sebagai Pemenang Nobel Perdamaian 2014, Malala Yousafzai menekankan pentingnya kaum muda dalam mendorong perubahan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Ketika kaum muda terdiam, dunia kehilangan kesempatan besar untuk mewujudkan perubahan positif. Karena itu, kata Malala, kaum muda harus berdaya untuk menjadi pemimpin saat ini, bukan hanya untuk masa depan.
Seperti halnya Malala, para pemimpin dunia juga memiliki semangat yang sama mengenai pentingnya peran kaum muda. Belum lama ini, tepatnya pada 22 September 2024, para pemimpin dunia mengadopsi Pact for the Future (Pakta untuk Masa Depan). Deklarasi penting yang dilakukan di kantor PBB, New York, Amerika Serikat, ini menjanjikan tindakan konkret menuju dunia yang lebih aman, damai, berkelanjutan, dan inklusif bagi generasi mendatang.