logo Kompas.id
OpiniHaruskah ”Pergi Pulang” untuk ...
Iklan

Haruskah ”Pergi Pulang” untuk Ungkapan ”Pulang Pergi”?

Ungkapan atau idiom dapat memperkaya bahasa meski kadang menimbulkan kritik. Haruskah ungkapan selaras dengan logika?

Oleh
DIDIK DURIANTO
· 0 menit baca
Aktivitas keseharian warga Baduy atau Urang Kanekes di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu, 27 Januari 2021. Warga Baduy sudah terbiasa pergi pulang untuk membeli kebutuhan sehari-hari dengan berjalan kaki.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Aktivitas keseharian warga Baduy atau Urang Kanekes di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu, 27 Januari 2021. Warga Baduy sudah terbiasa pergi pulang untuk membeli kebutuhan sehari-hari dengan berjalan kaki.

Strategi berkalimat untuk menghadirkan nuansa berbeda salah satunya lewat ungkapan. Ungkapan berkemampuan menjadikan tulisan ataupun ucapan lebih berkesan kepada pihak yang dituju.

Namun, jurus ini bisa juga menimbulkan kebimbangan, bahkan gugatan, dari pemakai bahasa. Ya, bisa jadi, karena salah satu ciri ungkapan, diistilahkan juga idiom, memiliki pola yang menyimpang dari kaidah bahasa yang umum.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
Bagikan