logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊWeb 2.0 dan Kampanye Pilkada...
Iklan

Web 2.0 dan Kampanye Pilkada Serentak: Mampukah 2024 Lebih Inklusif?

Teknologi digital jika digunakan secara benar menawarkan peluang bagi demokrasi untuk lebih interaktif dan inklusif.

Oleh
ZUHAIRI SANOFI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UT2jpzX8KlYqJen1CWoDfCvYgpo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F09%2F26%2F2309fb8e-6385-4ae7-a5f6-84938f861dce_jpg.jpg

Jadwal pilkada serentak 2024 memasuki tahap kampanye. Sinyal kompetisi promosi politik ini secara resmi dimulai pada 25 September 2024. Selama lebih kurang dua bulan, kandidat, tim kampanye, serta partai pengusung dan pendukung/simpatisan secara sinergis akan beradu gagasan, bertarung strategi dan memasarkan visi, misi, dan program kerja untuk membuktikan kualitas persuasi mereka dalam menarik perhatian pemilih dan meningkatkan elektabilitas.

Salah satu yang menarik dari fenomena ini adalah bagaimana strategi kampanye di berbagai platform media daring (online). Merefleksikan pilkada serentak 2020, penggunaan teknologi digital, terutama platform Web 2.0, sangat penting bagi strategi kampanye kandidat. Instagram, X (Twitter), dan Facebook merupakan platform yang potensial ketika pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 diberlakukan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan