logo Kompas.id
OpiniTepatkah Ungkapan...
Iklan

Tepatkah Ungkapan ”Menghalalkan Segala Cara”?

Tepatkah penggunaan frasa ”menghalalkan segala cara” dalam ujaran-ujaran yang disampaikan para elite?

Oleh
ANTONIUS GALIH RUDANTO
· 1 menit baca
Warga melintas di depan dinding yang dihiasi mural tema politik ”Adu Jotos” di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 12 Januari 2018. Mural yang dibuat Serikat Mural Surabaya itu menyoroti dunia politik yang dianggap sering menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Warga melintas di depan dinding yang dihiasi mural tema politik ”Adu Jotos” di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 12 Januari 2018. Mural yang dibuat Serikat Mural Surabaya itu menyoroti dunia politik yang dianggap sering menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Pemimpin negeri ini tidak bosan-bosan mengingatkan masyarakat Indonesia untuk selalu bersikap positif dan tidak menghalalkan segala cara. Secara khusus, mereka menekankan sifat-sifat itu sebelum pemilihan kepala daerah ataupun pemilihan presiden.

Pada 8 Februari 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menyatakan akan mencalonkan dirinya kembali sebagai presiden dalam Pilpres 2009, memberikan pengarahan kepada 1.953 peserta Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Hall D Arena Pekan Raya Jakarta.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
Bagikan