logo Kompas.id
Opini”Kerumunan yang Kesepian” dan ...
Iklan

”Kerumunan yang Kesepian” dan Identitas Indonesia

Seimbang merangkul modernitas dan menghormati warisan budaya, kita dapat melampaui kesepian di kerumunan kolektif.

Oleh
ANDREAS MAURENIS PUTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PHbNloSlojuYpTKcgbqEgSGA9vo=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F28%2F60bf3a20-64a3-4e68-8d53-3f1ee597e8fc_jpg.jpg

Konsep ”kerumunan yang kesepian”, seperti yang diartikulasikan oleh sosiolog David Riesman dalam karya pentingnya, The Lonely Crowd: A Study of the Changing American Character (1950), menggambarkan sebuah masyarakat di mana individu-individu, meskipun dikelilingi oleh orang lain, mengalami keterasingan dan keterputusan yang mendalam.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di masyarakat Barat, tetapi juga beresonansi dengan konteks Indonesia, sebuah negara yang memiliki keragaman budaya, bahasa, dan identitas.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan