logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊTektil Lokal, Kalah atau Jaya
Iklan

Tektil Lokal, Kalah atau Jaya

Tekstil lokal serta produk usaha mikro, kecil, dan menengah pakaian tak boleh kalah dari produk impor murah.

Oleh
REDAKSI
Β· 0 menit baca
Pedagang menata kain dagangannya di Pasar Tekstil Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Jumat (27/1/2023).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Pedagang menata kain dagangannya di Pasar Tekstil Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Jumat (27/1/2023).

Kabar buruk tentang industri tekstil dan produk tekstil Indonesia berlanjut: pemutusan hubungan kerja (PHK). Kehilangan pekerjaan yang dialami pekerja industri tekstil, antara lain, dipicu tekstil impor yang dijual murah di Indonesia. Kalah bersaing, industri di dalam negeri mengurangi beban dan berusaha efisien. Kondisi yang semakin buruk memaksa perusahaan gulung tikar. Pekerja pun kehilangan pekerjaan.

Badai di industri tekstil itu masih ditambah pakaian bekas impor yang masuk ke Tanah Air. Konsep memperpanjang umur guna pakaian dengan menjual pakaian bekas (thrifting), yang semula demi ekonomi sirkular, kini sebagian beralih menjadi bisnis yang menerobos perbatasan antarnegara.

Editor:
DEWI INDRIASTUTI
Bagikan