logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊApa Kabar Reformasi 1998?
Iklan

Apa Kabar Reformasi 1998?

Gerakan Reformasi 1998 adalah gerakan untuk memperjuangkan demokrasi.

Oleh
BHAROTO
Β· 1 menit baca
Para mahasiswa yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya menggelar aksi peringatan Reformasi 20 Tahun Tragedi Semanggi I di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Para mahasiswa yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya menggelar aksi peringatan Reformasi 20 Tahun Tragedi Semanggi I di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Reformasi 1998 adalah salah satu tonggak sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia, merupakan antiklimaks dari rezim Orde Baru. Buah reformasi antara lain penguatan demokrasi, penegakan supremasi hukum, kebebasan pers dan berpendapat, menolak dwifungsi ABRI, memberantas KKN, dan melahirkan lembaga-lembaga penting, seperti DPD, MK, dan KPK.

Pada awalnya, reformasi bergulir cukup kencang. Namun, seiring berjalannya waktu, pelan-pelan mulai melambat memudar, ditinggalkan, bahkan dikhianati, sebagaimana yang kita saksikan hari-hari ini. Hukum dijadikan alat sandera politik oleh penguasa. Pemerintah dan DPR menyiapkan beberapa rancangan undang-undang yang dinilai berpotensi menimbulkan masalah, misalnya revisi UU TNI dan Polri, UU Penyiaran, hingga UU Mahkamah Konstitusi. Berbagai upaya tersebut bisa mengurangi kekuatan penyeimbang, menghidupkan kembali dwifungsi ABRI, mengurangi peran pers sebagai alat kontrol, dan menghancurkan prinsip kemandirian lembaga yudikatif.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan