logo Kompas.id
›
Opini›Mengejar Jabatan Guru Besar
Iklan

Kompetensi Akademik

Mengejar Jabatan Guru Besar

Guru besar itu amanah, bukan jabatan mentereng untuk mendukung kekuasaan dan sekadar mengejar insentif ekonomi.

Oleh
BAGONG SUYANTO
· 1 menit baca
Ilustrasi
KOMPAS/SUPRIYANTO

Ilustrasi

Praktik culas untuk meraih jabatan guru besar sesungguhnya sudah berkali-kali terjadi di Tanah Air. Alih-alih sadar dan malu untuk berbuat hal yang melanggar etika dalam proses meraih guru besar, yang terjadi justru kiat-kiat menyiasati yang makin canggih. Tidak hanya oknum dosen yang tergoda memanfaatkan jalan pintas yang tak wajar, sebagian politisi dan pesohor di negeri ini juga dilaporkan terlibat dalam praktik pengajuan gelar profesor yang serba janggal.

Entah apa yang ingin dicapai, di Tanah Air tidak sedikit birokrat dan politisi yang dilaporkan telah menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan guru besar. Bagi mereka, tambahan gelar profesor di depan namanya tampaknya menjadi kebanggaan tersendiri. Seorang guru besar yang dikatakan memiliki marwah dan tuah tersendiri dalam menyampaikan pendapatnya, sepertinya membuat sebagian oknum pejabat tergoda untuk ikut merasakan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...