Patjar Merah
Sebagian besar karier politik Tan Malaka di bawah tanah. Ia diawasi dan dikejar intel dan polisi mancanegara.
Belum pernah saya jumpai fiksi Indonesia tercetak atau film dengan lokasi kejadian sebanyak dan semajemuk novel yang saya baca belum lama ini. Lokasi peristiwa dalam novel ini meliputi sejumlah benua. Tempat-tempat itu tidak disebut selintas. Ada deskripsi rinci tentang berbagai jalan dan gedung. Bahkan, dipaparkan budaya lokal dan sejarah tempat-tempat itu. Jadinya novel rasa Wikipedia.
Kini novelis bisa menimba informasi dari Google untuk menulis detail begitu. Tapi, novel Spionnage Dienst (Patjar Merah Indonesia) diterbitkan tahun 1938. Penulisnya Matu Mona, samaran yang dipakai Hasbullah Parinduri, jurnalis koran Pewarta Deli di Medan. Jelas ia tekun mengumpulkan informasi tentang lokasi dan peristiwa di berbagai pelosok dunia dari berbagai sumber, termasuk koran dan majalah mancanegara.