logo Kompas.id
OpiniMerawat Kearifan Lokal Desa
Iklan

Merawat Kearifan Lokal Desa

Menggali kembali pengetahuan pengobatan berbasis kearifan lokal adalah cara menuju kemandirian di bidang kesehatan.

Oleh
SIWI NUGRAHENI, PENGAJAR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
· 0 menit baca
Anggota Lakoat.Kujawas memasak pangan lokal di Foodlab Ume Fatumfaun di Desa Taifob, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Sabtu (5/8/2023). Bahan pangan lokal diambil dan dipanen dari sekitar desa.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Anggota Lakoat.Kujawas memasak pangan lokal di Foodlab Ume Fatumfaun di Desa Taifob, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Sabtu (5/8/2023). Bahan pangan lokal diambil dan dipanen dari sekitar desa.

Seorang kawan mengirim fotonya sedang nongkrong di kafe jamu Acaraki Gama dengan caption ”ikut melestarikan warisan leluhur”. Kafe yang berlokasi di Gedung Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tersebut, antara lain, bertujuan memperkenalkan jamu di kalangan anak muda, dan dengan demikian diharapkan keberadaan jamu dapat lestari.

Fakultas Farmasi UGM dikenal cukup terbuka dalam mengembangkan obat-obatan berbasis tanaman asli Indonesia. Dulu disebut jamu, kini bernama obat herbal. Melihat foto tersebut, ingatan saya justru berkelana pada peristiwa beberapa tahun yang lalu, ketika kami berkunjung ke sebuah desa di Jawa Barat.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan