Merawat Kearifan Lokal Desa
Menggali kembali pengetahuan pengobatan berbasis kearifan lokal adalah cara menuju kemandirian di bidang kesehatan.
Seorang kawan mengirim fotonya sedang nongkrong di kafe jamu Acaraki Gama dengan caption ”ikut melestarikan warisan leluhur”. Kafe yang berlokasi di Gedung Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tersebut, antara lain, bertujuan memperkenalkan jamu di kalangan anak muda, dan dengan demikian diharapkan keberadaan jamu dapat lestari.
Fakultas Farmasi UGM dikenal cukup terbuka dalam mengembangkan obat-obatan berbasis tanaman asli Indonesia. Dulu disebut jamu, kini bernama obat herbal. Melihat foto tersebut, ingatan saya justru berkelana pada peristiwa beberapa tahun yang lalu, ketika kami berkunjung ke sebuah desa di Jawa Barat.