logo Kompas.id
OpiniReformasi dalam ”Sangkar”
Iklan

Reformasi dalam ”Sangkar”

Kemenangan Masoud Pezeshkian memperlihatkan sikap rakyat yang menginginkan Iran lebih terbuka dan demokratis.

Oleh
REDAKSI
· 1 menit baca
Masoud Pezeshkian, presiden terpilih Iran, menempelkan tangan di dada sebagai tanda hormat kepada para pemilihnya setelah dinyatakan memenangi pemilu presiden putaran kedua, di Teheran, Iran, Sabtu (6/7/2024).
AP PHOTO/VAHID SALEMI

Masoud Pezeshkian, presiden terpilih Iran, menempelkan tangan di dada sebagai tanda hormat kepada para pemilihnya setelah dinyatakan memenangi pemilu presiden putaran kedua, di Teheran, Iran, Sabtu (6/7/2024).

Setelah melewati seleksi Dewan Penjaga Iran dan dua kali putaran pemilu presiden, Masoud Pezeshkian (69) akhirnya terpilih sebagai Presiden Iran.

Tokoh dari kubu reformis Iran itu akan melanjutkan tampuk kepemimpinan nasional Iran sepeninggal Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter, Mei 2024. Dalam putaran kedua pilpres Iran, Pezeshkian meraih 16,3 juta suara, mengalahkan pesaing terdekatnya dari kubu konservatif, Saeed Jalili, yang meraih 13,5 juta suara. Total suara masuk adalah 30,5 juta suara, atau sekitar 50 persen dari jumlah pemilik suara di Iran, yaitu 61,45 juta orang.

Editor:
MARCELLUS HERNOWO, BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan