logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDemokrasi Perlahan Mati,...
Iklan

Demokrasi Perlahan Mati, tetapi Kita Masih Ongkang-ongkang Kaki

Demokrasi dikikis secara perlahan dan sering kali tak kita rasakan. Demokrasi perlahan mati, tetapi kita tak menyadari.

Oleh
DANIEL WINARTA
Β· 1 menit baca
Ilustrasi
KOMPAS/SUPRIYANTO

Ilustrasi

Hari-hari ini kita melihat demokrasi tengah memakan dirinya sendiri. Di saat bersamaan, menurut Survei Litbang Kompas, kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo naik menjadi 75,6 persen. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Tom Ginsburg dalam tulisannya ”Democratic Backsliding and the Rule of Law” menyatakan, demokrasi itu terkikis perlahan, bukan ujug-ujug hancur ditelan bumi. Setidaknya terdapat lima faktor utama bagi terkikisnya demokrasi. Pertama, usulan amandemen konstitusi untuk mengonsolidasikan kekuasaan. Kedua, pelemahan terhadap sistem check and balances dari cabang kekuasaan lainnya.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan