Isu Tambang, Antara Ideologi dan Fikih
Soal lingkungan, bagi para kiai, bukan soal ideologi, melainkan soal kalkulasi maslahat yang terbuka pandangan berbeda.
Salah satu isu hangat dalam beberapa hari terakhir adalah soal tambang. Pemerintah membuat kebijakan ”afirmatif” untuk memberikan hak pengelolaan tambang kepada sejumlah ormas keagamaan. Di antara semua ormas yang ditawari pemerintah, hanya Nahdlatul Ulama yang dengan terang-terangan menerima. Karena sikap ini, NU menjadi sasaran kritik dari pelbagai pihak. Di dalam NU, banyak kalangan yang juga menyatakan tidak setuju. Namun, sikap resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama adalah menerima. Alasan-alasan penerimaan ini akan menjadi bahasan dalam esai pendek ini.
Bagaimana melihat kontroversi ini? Kita bisa menggunakan pelbagai sudut pandang untuk melihat masalah ini. Misalnya, kita bisa melihat masalah ini sebagai ”babak ikutan” (follow up) saja dari polarisasi politik dalam pilpres yang lalu. Langkah-langkah Presiden Joko Widodo di ujung kekuasaannya ini memang menjadi sasaran kritik dari banyak pihak. Kebijakan soal tambang ini hanya bagian dari kebijakan yang dianggap bermasalah.