Misteri Kegelapan
Dalam dunia politik, ”obscurity”, ketidak-jelasan, sama seperti film-film hantu disukai karena misteri kegelapan tadi.
Sebagai penulis, saya mudah tergoda oleh kata. Sekadar contoh, saya terpikat pada kata yang di telinga terdengar manis, ”Selabintana”, jauh sebelum menginjak daerah perbukitan di Sukabumi itu sendiri yang kenyataannya memang lumayan manis.
Obsesi terhadap kata itu pula sebaliknya yang membuat saya tidak nyaman dengan berbagai kata yang diproduksi penguasa dan direproduksi media massa, seperti ”klarifikasi” untuk mempertegas kebodohan, ”cuti bersama” untuk bolos bareng, ”contraflow” untuk melegalkan lawan arah, ”kesalah-pahaman” untuk menjustifikasi kekeliruan, ”kekeluargaan” untuk menegasikan hukum, dan lain-lain. Itu semua bukan sekadar eufemisme, tetapi bagaimana melalui kata kita hendak dibiasakan dengan kerancuan sosial dan pada gilirannya ketidak-beresan hidup.