Menembus ”Ignoramus”
Semua kelaliman dan pelakunya berasal dari relung gelap ”ignoramus”. Pencerahan adalah ikhtiar menembus kegelapan itu.
Mengutip Dietrich Bonhoeffer, Alissa Wahid menulis bahwa kita perlu lebih takut kepada orang bahlul daripada kepada orang-orang jahat (Kompas, 12/5/2024). Pendeta Lutheran Jerman yang melawan Nazi sejak awal Hitler berkuasa itu mempertanyakan mengapa negara Jerman yang dahulu memiliki banyak cendekia cemerlang bisa berubah menjadi negara yang dipenuhi pengecut dan orang-orang bebal yang membiarkan kezaliman Hitler.
Bonhoeffer berkesimpulan bahwa hal itu terjadi lantaran masyarakat terinfeksi penyakit bebal. Kebebalan itu tidak terkait dengan intelegensia yang rendah atau kapasitas kognitif yang tidak memenuhi standar normalitas. Orang bebal adalah orang yang tidak memiliki kesadaran atas kehidupan dan karena itu tidak memahami kontribusinya dalam lingkungan di mana ia berada. Dengan kata lain: ignoramus.