Waktu Guru
Waktu guru kini diabaikan, guru dibebani tugas administratif. Keletihan profesi pada guru menurunkan mutu pembelajaran.
Suatu waktu, dosen pembimbing penulis bertanya apa rencana penulis setelah lulus. Penulis menjawab bahwa berminat menjadi seorang pengajar. Kemudian, beliau mengambil dan memberikan selembar fotokopian (ini sebelum zaman surel, apalagi pdf) serta meminta penulis mempelajarinya. Salinan ini sebuah esai pendek berjudul Time atau Waktu. Esai itu intinya menyampaikan pesan bahwa waktu merupakan harta paling berharga bagi seorang guru.
Di satu sudut pandang, apabila diukur dari sekadar waktu interaksinya dengan murid di kelas, tugas seorang pendidik tak memerlukan waktu yang lama. Di sudut pandang lain, ia harus menyiapkan pengajaran selanjutnya, merancang dan memeriksa tugas murid, mengembangkan diri, dan lainnya di luar waktu interaksinya dengan murid. Bahkan, ia kerap harus mengerjakan hal-hal ini di luar jam kerja, termasuk secara rutin harus mengerjakan di rumah saat malam atau dini hari.