Iklan
Pasar Publikasi Ilmiah Jalan Pintas Insan Instan
Menghilangkan budaya instan dalam publikasi ilmiah harus diterapkan di semua lini, sejak pendidikan usia dini.
Menyimak kasus pencatutan nama dosen Malaysia untuk artikel ilmiah seorang dosen di Indonesia dan jumlah publikasi yang mencapai 160 buah dalam kurun waktu empat bulan tidak lagi membuat kaget kita yang terbiasa dengan suguhan serba instan di negeri ini. Adakah yang bersangkutan menulis semua makalah tersebut? Atau mungkin ada pihak yang membantu penulisan tersebut?
Sekilas kita bertanya, tetapi kemudian mafhum. Konon there is nothing new under the sun, tidak ada hal yang baru dari kejadian tersebut. Ini bukan kejadian langka, melainkan sudah kronis. Hal ini bukan skandal eksklusif milik dunia pendidikan.