logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊParadoks Pendidikan dan...
Iklan

Paradoks Pendidikan dan Keterpinggiran

Pendidikan sering kali memisahkan mereka yang memiliki hak istimewa dengan mereka yang terpinggirkan.

Oleh
ROY MARTIN SIMAMORA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CYo7m6MfpDQ8lSDwVChFj53SBYY=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F08%2F516e156d-6a80-4366-bd7f-791fe3f35f99_jpg.jpg

Di zaman modern ini, ada kesalahpahaman yang merajalela mengenai esensi dan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Seolah-olah kita telah menjauh dari prinsip-prinsip inti yang seharusnya mendasari pendekatan kita terhadap pembelajaran dan perolehan pengetahuan. Alih-alih memandang pendidikan sebagai perjalanan menuju pencerahan, pemahaman, dan perbaikan masyarakat, pendidikan telah direduksi menjadi alat untuk validasi diri dan status sosial.

Inti dari kesalahpahaman ini adalah pergeseran perspektif yang mendasar. Pendidikan, yang dahulu dihormati sebagai sarana memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman seseorang tentang dunia, telah dikomodifikasi dan diinstrumentalisasi. Pendidikan dipandang sebagai tiket menuju kesuksesan, jaminan kecerdasan, dan perisai terhadap rasa rendah diri yang dirasakan oleh mereka yang tidak berpendidikan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan