Iklan
Meraih Kemenangan Hakiki Berbasis Ekologi
Jika seorang Muslim betul-betul kembali kepada fitrah, maka perubahan iklim menjadi perhatian mendalam.
![https://cdn-assetd.kompas.id/3M8d8_IZS9p8k9B-zuvuOoGQFSY=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F19%2F6e6eb072-1956-4154-99a3-a759f45e7e63_jpg.jpg](https://cdn-assetd.kompas.id/3M8d8_IZS9p8k9B-zuvuOoGQFSY=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F19%2F6e6eb072-1956-4154-99a3-a759f45e7e63_jpg.jpg)
Idul Fitri merupakan hari kemenangan umat Islam. Berbeda dengan kemenangan pada sebuah pertandingan yang belum tentu didapatkan, kemenangan Idul Fitri secara simbolis merupakan sebuah kepastian.
Semua Muslim, termasuk yang tidak puasa Ramadhan sekalipun, ikut merayakan Idul Fitri. Makna yang secara umum dikenal luas dalam memaknai Idul Fitri adalah kembali kepada fitrah (jati diri). Kembali kepada fitrah idealnya didapatkan setelah sebulan penuh melatih kepekaan spiritualitas. Kembali kepada fitrah inilah yang diyakini layak untuk dirayakan sebagai kemenangan hakiki.