Demokrasi
Ketika Hukum Mengabaikan Etika
Kepastian hukum jadi senjata untuk menyerang etika yang dianggap abstrak dan lemah dalam penegakannya.

Ilustrasi
Thrasymachus, dalam The Republic, mengatakan dengan sinis, tapi sangat jeli: ”Hukum tidak lain kecuali kepentingan mereka yang kuat”.
Jika bertolak dari definisi ”adil” sebagai yang sesuai dengan hukum atau dengan apa yang dianjurkan oleh kebiasaan dan hukum di dalam Polis, adil berarti identik dengan kehendak penguasa. Akibatnya, yang adil disamakan dengan yang legal, padahal sumber keadilan adalah kehendak pembuat hukum. Maka, keadilan tidak lain kecuali semua yang menguntungkan bagi yang kuat. Masalahnya, setiap rezim membuat hukum untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingannya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Ketika Hukum Mengabaikan Etika".
Baca Epaper Kompas