logo Kompas.id
OpiniKetika Hukum Mengabaikan Etika
Iklan

Demokrasi

Ketika Hukum Mengabaikan Etika

Kepastian hukum jadi senjata untuk menyerang etika yang dianggap abstrak dan lemah dalam penegakannya.

Oleh
HARYATMOKO
· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Thrasymachus, dalam The Republic, mengatakan dengan sinis, tapi sangat jeli: ”Hukum tidak lain kecuali kepentingan mereka yang kuat”.

Jika bertolak dari definisi ”adil” sebagai yang sesuai dengan hukum atau dengan apa yang dianjurkan oleh kebiasaan dan hukum di dalam Polis, adil berarti identik dengan kehendak penguasa. Akibatnya, yang adil disamakan dengan yang legal, padahal sumber keadilan adalah kehendak pembuat hukum. Maka, keadilan tidak lain kecuali semua yang menguntungkan bagi yang kuat. Masalahnya, setiap rezim membuat hukum untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingannya.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Ketika Hukum Mengabaikan Etika".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...