Etika dan Risiko Politisasi Bansos
Politisasi bansos merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan penyalahgunaan sumber daya negara.
![Ilustrasi](https://cdn-assetd.kompas.id/5VUnIEoPe018flo36FKe0MZasxw=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F11%2F41aa9120-1bd0-405d-9b62-0d2034e34043_jpg.jpg)
Ilustrasi
Pemilu 2024 menyisakan persoalan etika dan risiko, salah satunya karena bantuan sosial sebagai alat politik elektoral, bukan bertujuan penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan sosial. Praktik ini tidak hanya merusak prinsip dasar demokrasi yang menghargai kebebasan memilih, tetapi juga memperlebar ketidakadilan struktural dan berpotensi menjadi ”bara dalam sekam” bagi ketegangan dan konflik sosial.
Dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), dua jenis kesalahan yang sering terjadi adalah kesalahan eksklusi (exclusion error) dan kesalahan inklusi (inclusion error). Kesalahan eksklusi terjadi ketika individu atau keluarga yang seharusnya menerima bansos tidak mendapatkannya. Sementara kesalahan inklusi terjadi ketika individu atau keluarga yang seharusnya tidak berhak menerima bantuan justru mendapatkannya.