logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊBeda Era, Beda Sikap soal...
Iklan

Beda Era, Beda Sikap soal Nikah

Data BPS menunjukkan penurunan angka pernikahan di Indonesia. Ini fenomena global yang dipengaruhi pola pikir.

Oleh
REDAKSI
Β· 1 menit baca
Andriano David (30) dan istrinya, Desi Mandasari (28), menggelar resepsi pernikahan di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, 2 Oktober 2023. Meski warga keturunan Tionghoa, Andriano dan Desi memilih mengenakan pakaian adat Aceh.
DOK PRIBADI ANDRIANO

Andriano David (30) dan istrinya, Desi Mandasari (28), menggelar resepsi pernikahan di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, 2 Oktober 2023. Meski warga keturunan Tionghoa, Andriano dan Desi memilih mengenakan pakaian adat Aceh.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka pernikahan di Indonesia menurun signifikan sejak 2018 sampai 2023. Sebagai contoh, pada 2022 pernikahan di Indonesia 1,70 juta pasangan dan itu hasil dari penurunan konsisten sejak 2018. Angka itu kembali turun hingga menjadi 1,58 juta pasangan pada 2023 atau mengalami penurunan sekitar 128.000 pasangan dibanding tahun sebelumnya.

Tren penurunan angka pernikahan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga beberapa negara lain. Tren ini jamak di negara maju di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan. Rendahnya minat warga terhadap pernikahan pada akhirnya memicu penurunan angka kelahiran dan krisis populasi di negara-negara tersebut (Kompas.id, 6 Maret 2024).

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan