Pemilu Telah Usai, Mari Kembali Fokus Bekerja
Hanya dengan menyingkirkan perbedaan politik, bangsa ini dapat menghadapi tantangan di masa depan.
Rakyat telah memilih. Pemilihan Umum 2024, baik pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif, telah berlangsung nyaris tanpa kendala berarti.
Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, Rabu (14/2/2024), pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul. Dengan perolehan suara hitung cepat itu, harian Kompas memprediksi pemilihan presiden hanya berlangsung dalam satu putaran.
Rabu kemarin, proses penghitungan suara juga langsung dilakukan di 820.161 TPS di dalam negeri dan 3.059 TPS di luar negeri. Angka pastinya mari kita nantikan bersama-sama. Selama beberapa minggu mendatang, mari kita juga sama-sama mengawal rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh KPU untuk mengetahui hasil akhir dari Pemilu 2024 ini.
Dengan kehadiran hitung cepat, selain untuk mengawal proses demokrasi ini, sisi baiknya adalah masyarakat dapat beranjak untuk melanjutkan hidupnya.
Urusan manusia di dunia ini tentu bukan hanya urusan politik. Ada hal penting lain, seperti soal kesejahteraan, yang menjadi bagian dari isu perekonomian.
Kondisi perekonomian global pada tahun 2024 ini sebenarnya cukup baik meski ada konflik di Timur Tengah. Indeks S&P 500, misalnya, sepanjang 2024 ini sudah tumbuh 4,69 persen. Bitcoin halving pun kurang dari 68 hari lagi sehingga menjadi kabar baik bagi investor.
Sementara di dalam negeri, IHSG tetap bertahan di atas 7.000-an. Berdasarkan data selama lima kali pemilu sejak 1999, IHSG juga selalu menguat. Guncangan terhadap perekonomian biasanya lebih besar karena kenaikan harga BBM daripada karena pemilu.
Persoalannya, kepulauan ini tak hanya dihuni oleh kaum berpunya yang leluasa berinvestasi tanpa batas negeri, borderless. Sebagian penduduk negeri ini masih hidup dari hari ke hari.
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan, 98,9 persen rekening di Indonesia hanya berisi dana di bawah Rp 100 juta. Itu pun nilai rata-ratanya Rp 1,9 juta per rekening. Nilai rata-rata tabungan itu tercatat turun 30 persen dalam tiga tahun terakhir. Data dari LPS itu menggambarkan kondisi sebagian besar rakyat Indonesia yang sesungguhnya tidak baik-baik saja.
Oleh sebab itu, seusai pesta demokrasi yang telah berakhir ini, mari kita kembali fokus bekerja. Mari kita lanjutkan pembangunan. Mari kita berinovasi membangun negeri ini untuk kesejahteraan bersama. Mari kita memikirkan langkah-langkah terbaik untuk membantu saudara-saudara kita yang selama ini belum tersentuh pembangunan.
Seusai kontestasi politik ini, idealnya pihak yang menang ataupun kalah dapat bekerja sama demi tujuan yang lebih besar. Mari kita rintis jalan menuju Indonesia Emas 2045.
Jangan lupa, tantangan kehidupan di masa depan begitu besar. Disrupsi teknologi, misalnya, dapat memengaruhi kehidupan ratusan juta warga. Dunia juga diramalkan akan mengalami era yang penuh ketidakpastian.
Hanya dengan menyingkirkan perbedaan di antara kita, termasuk perbedaan pandangan politik, bangsa ini dapat menghadapi tantangan-tantangan besar di masa depan.