logo Kompas.id
›
Opini›Impor dan Digitalisasi UMKM...
Iklan

Impor dan Digitalisasi UMKM Semu

Dominasi produk impor di lokapasar Indonesia menunjukkan produk impor telah membajak digitalisasi usaha mikro kecil.

Oleh
REDAKSI
· 0 menit baca
Pedagang mempersiapkan pakaian bayi yang terjual melalui lokapasar di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (24/01/2024).
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Pedagang mempersiapkan pakaian bayi yang terjual melalui lokapasar di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (24/01/2024).

Melalui digitalisasi, UMKM kita diharapkan bisa menjadi bagian dari ekosistem produksi dalam negeri. Namun, yang terjadi, UMKM kita ternyata justru hanya menjadi mitra penjual (reseller) produk impor (Kompas, 25/1). Akibatnya, nilai tambah terbesar bukan dinikmati pelaku industri dalam negeri, melainkan produsen produk impor di negara asal.

Serbuan produk impor—legal maupun ilegal—yang mende- sak produk lokal merupakan fenomena yang sudah lama dikeluhkan pelaku industri dalam negeri. Invasi produk impor itu kian terbuka lebar dengan digitalisasi ekonomi, yang peluangnya gagal dimanfaatkan oleh produsen UMKM lokal.

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan