logo Kompas.id
OpiniCawan Rapuh Demokrasi
Iklan

Renungan Pemilu (6)

Cawan Rapuh Demokrasi

Semoga cawan berharga yang sedang diperebutkan itu tidak jatuh ke tangan yang sibuk memburu kepentingan sendiri.

Oleh
KARLINA SUPELLI
· 1 menit baca
Darja (60) mengais sisa-sisa besi dari puing-puing bekas permukiman warga yang kembali muncul ke permukaan akibat penyusutan Waduk Jatigede di Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (14/10/2023). Sawah dan ladang Darja ikut ditenggelamkan untuk proyek waduk.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Darja (60) mengais sisa-sisa besi dari puing-puing bekas permukiman warga yang kembali muncul ke permukaan akibat penyusutan Waduk Jatigede di Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (14/10/2023). Sawah dan ladang Darja ikut ditenggelamkan untuk proyek waduk.

”Tergusur di Tanah Leluhur, Terusir di Tanah Musafir”. Judul berita ini merangkum kisah Imas, perempuan berusia 43 tahun, warga Desa Cipaku (Ayo Bandung, 23/10/2023).

Desa tempat ia bahagia hidup bertani lenyap, hilang dari peta bersama puluhan desa lainnya, tenggelam di bawah berlimpah air Waduk Jatigede. Terbenam pula cagar budaya dan situs keramat peninggalan Kerajaan Tembong Agung dan Sumedang Larang.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOVITA ARIKA
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Cawan Rapuh Demokrasi".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...