ePilog
Tangan-tangan Semesta yang Bertumbuh
Karya I Made Djirna berangkat pada kekuatan Semesta sebagai ”aktor” utama dalam berkesenian.

Putu Fadjar Arcana (CAN)
Tiba-tiba perupa I Made Djirna (66) ”kesurupan”. Setelah menuangkan cat, sambil menari-nari ia garu-garu kanvas (kain di atas tanah) dengan sapu lidi. Bahkan, sekali waktu ia ingin meniru adegan nenek sihir yang terbang ”mengendarai sapu”. Sayang tangkai sapunya patah.
Ketika suara tabuh bleganjur semakin meninggi, ia terbaring dan berguling-guling. Seluruh tubuh ringkihnya berlepotan cat. Tetapi, gamelan terus bertalu-talu, darah seniman kelahiran Bali itu terus berdegup….
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Tangan-tangan Semesta yang Bertumbuh".
Baca Epaper Kompas